Oleh: Hafidz Muftisany
Hidayatullah memiliki komitmen besar membantu kinerja pemerintah dalam program pendidikan. Lembaga yang punya kelebihan dalam bidang dakwah pedalaman ini menerjunkan dainya ke pelosok Nusantara untuk mengajar.
Kali ini mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al Hakim (STAI) Hidayatullah Surabaya yang mendapatkan tugas tersebut. Sebanyak 40 mahasiswa STAI Luqman al Hakim Hidayatullah akan diterjunkan ke berbagai daerah untuk misi pendidikan.
Beberapa titik pelosok Nusantara yang dikirim dai mengajar, antara lain, Kabupaten Masohi di Maluku Tengah, Kabupaten Biak di Papua, Halmahera Timur, Tual di Maluku, serta di Kepulauan Mentawai Sumatra. Beberapa di antaranya ditugaskan di Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
Menurut Abdul Kholik, rektor STAI Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya, penugasan dai mengajar ini sebagai wujud kepedulian Hidayatullah dalam mencerdaskan anak-anak Indonesia. “Misi yang diambil adalah menciptakan sekolah-sekolah berkualitas bagi anakanak pelosok agar memiliki karakter yang baik,” jelasnya dalam rilis yang diterima Republika.
Lebih lanjut Kholik menjelaskan para dai selama empat tahun diberi pembekalan secara formal cara mengajar serta menghadapi masyarakat di la pangan. Sehingga, para dai memiliki bekal cukup menjadi pendidik sekaligus dai yang profesional.
Menurut lelaki kelahiran Pacitan ini, seluruh penugasan dai mengajar ini tidak satu pun yang tahu tempat penugasan sebelumnya. Mereka baru mengetahui ketika prosesi penugasan. “Kita buat kejutan untuk mengukur seberapa siap para dai meng ajar ditugaskan di manapun,” katanya.
Seperti Sugiyono, misalnya. Dai mengajar satu ini ditugaskan ke kepulauan Mentawai. Selama empat tahun menimba ilmu di STAI Luqman al Hakim, tidak tebersit sedikit pun bakal mendapat tugas di kepulauan yang konon memiliki tingkat intensitas gempa bumi cukup tinggi. “Di manapun kami harus siap,” tegasnya.