Selasa 09 Sep 2014 19:58 WIB

Golkar DIY Usulkan Delapan Kriteria Ketua Umum

Rep: rahmat fajar/ Red: Taufik Rachman
Partai Golkar
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA—Pertarungan untuk menjadi ketua umum (Ketum) Golkar semakin memanas. Pasalnya, semua kandidat, Ahad (7/9) memaparkan visi-misinya dihadapan pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tingkat I di Yogyakarta.

Ketua DPD I Daerah Istimewa Yogyakarta, Gandung Pardiman mengaku belum bisa menilai kandidat yang peluang memenangkan sebagai Ketum Golkar. Namun, Gandung menyodorkan delapan kriteria bagi para kandidat. Pertama, para kandidat harus memiliki nyali yang besar karena tantang kedepan yang semaki terjal.

Kedua, para kandidat mampu merumuskan langkah strategis untu kemajuan Golkar ke depan. Ketiga, mampu membawa kewibawaan baik internal maupun eksternal. Memiliki pemikiran yang berorientasi masa depan dan mampu memanajemen organisasi secara profesional merupakan kriteria yang empat dan lima.

Selanjutnya yang keenam, kandidat mampu mengembangkan partai Golkar. Selain itu yang ketujuh, para kandidat tidak mudah terpengaruh terhadap iming-iming jabatan. Kemudian para kandidat harus memiliki kemapanan serta tidak tersangkut kasus hukum merupakan kriteria yang terakhir.

Menurut Gandung, semua kandidat memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun, untuk menentukan sikap, Gandung mengaku akan lebih memberikan penilaian dengan porsi besar terhadap praktek di lapangan.

“tidak hanya menilai visi-misi yang disampaikan di dalam forum,” ujar Gandung, Selasa (9/9) saat dihubungi Republika.

Lebih lanjut, Gandung menjelaskan, para kandidat harus mampu merebut hati kader di daerah. Komunikasi yang intens, kata Gandung, harus dilakukan oleh para kandidat.

Ia juga tidak mempermasalahkan kandidat calon Ketum Gokkar dari kalangan tua maupun muda. Bagi Gandung,  yang terpenting ketum terpilih mampu membawa partai berlambang pohon beringin itu ke arah yang lebih maju. Mampu menghadapi tantangan kedepan yang semakin besar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement