Rabu 10 Sep 2014 18:54 WIB

Akomodatif untuk Non-Muslim, Bisnis Hotel Syariah Potensial

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indah Wulandari
Wakil Menteri Pertahanan Infrastruktur dan Pariwisata Jepang Manabu Sakai (kiri) bersama Komisaris Utama Sofyan Hotel Riyanto Sofyan (tengah) dan Dewan Pengawas Syariah Sofyan Hotel Hafizudin Ahmad (kanan) saat melihat-lihat fasilitas Hotel Sofyan, Jakarta
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Wakil Menteri Pertahanan Infrastruktur dan Pariwisata Jepang Manabu Sakai (kiri) bersama Komisaris Utama Sofyan Hotel Riyanto Sofyan (tengah) dan Dewan Pengawas Syariah Sofyan Hotel Hafizudin Ahmad (kanan) saat melihat-lihat fasilitas Hotel Sofyan, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (AHSIN) menilai bisnis hotel syariah sangat prospektif. Karakteristiknya yang kompatibel dan sesuai untuk segmen keluarga, baik Muslim maupun non-Muslim.

“Hotel syariah lebih akomodatif terhadap masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam,” ujar Direktur Eksekutif AHSIN Yopi Nursali, Rabu (10/9).

Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia, dicermatinya,  rata-rata tidak suka dengan sifat yang merusak, seperti minum-minuman berakohol, pasangan bukan muhrim yang menginap di satu ruangan. Ia pun menyebutnya sebagai  nilai universal.

Yang tidak kalah penting, kata dia, hotel ini juga bersifat kekeluargaan yang cocok untuk diinapi oleh sanak saudara tamu hotel. “Saat ini diperkirakan ada lebih dari 100 hotel syariah di Indonesia dan letaknya menyebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Melihat potensi tadi, AHSIN memprioritaskan untuk mengembangkan hotel syariah di 13 destinasi utama atau seperti yang ditetapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Diantaranya di Aceh, Sumatra Barat (sumbar), Riau,Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jateng,Yogyakarta, Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel) ,Bali, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kami juga memperluas segmen pasar dan hotel syariah terbuka tidak hanya untuk Muslim,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement