Sabtu 13 Sep 2014 16:00 WIB

Anggota DPR yang Usulkan 'Pilkada DPRD' Dianggap tak Waras

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Jajang C Noer.
Jajang C Noer.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN- Rancangan Undang-Undang Pemilihan kepala daerah (pilkada), yang memuat keputusan pemilihan melalui mekanisme DPRD terus menuai polemik berbagai macam kalangan. Tak terkecuali dari kalangan penggiat seni, salah satu keluar dari mulut aktris senior Jajang C Noer.

''Tidak waras dan tidak masuk akal, jika para anggota DPR dan siapa saja yang mengusulkan agar pilkada dikembalikan lagi ke pemilihan tak langsung melalui DPRD,'' ujar Jajang seusai diskusi soal perfilman dengan para pelajar dalam rangka Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2014 di Medan, Sabtu (13/9).

Jajang menilai, para anggota DPR yang setuju dengan pemilihan tak langsung itu hanya berpikir untuk keuntungan kelompok dan partainya saja bukan demi kepentingan rakyat. Ia menambahkan kalau mereka tak memakai otak dan hati nurani.''Masa lalu dirubah dan Kembali ke masa lalu lagi, terus kapan bekerja dan berpikir kedepannya,'' tutur aktris senior kelahiran 28 Juni 1952.

Menurut Jajang, baik pemilihan langsung ataupun tidak langsung, keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi, keputusan sudah dibuat pada masa reformasi untuk menyalurkan aspirasi rakyat secara langsung dalam memilih pemimpinnya.

Ia juga yakin upaya ini sebagai kemunduran berdemokrasi namanya. Apalagi pengalaman membuktikan pemilihan melalui mekanisme DPRD penuh dengan kegagalan.

Kalaupun pemilihan kepala daerah langsung menuai banyak masalah, maka yang harus dibenahi sistemnya. Serta bukan berarti harus langsung dihilangkan begitu saja."Jika ada tikus jangan dibakar lumbung padinya tapi tangkap tikusnya,'' papar Jajang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement