REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK sudah mengumumkan ada 11 orang yang lolos seleksi tahap berikutnya.
Pada tahapan yang dinamakan profile assesment nantinya, akan ada proses Trakking, yakni pelacakan semua rekam jejak 11 orang tersebut yang dilakukan oleh gabungan tim intelejen dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Anggota tim Pansel, Imam prasodjo mengatakan salah satu dari tim intelejen negara akan ditadakan dalam proses trakking ini. sebelumnya, menurut Imam pada proses pemilihan terdahulu ada empat kalangan yang dilibatkan. Antara lain Intelejen dari Kepolisian, Kejaksaan, Badan Intelejen Negara (BIN), dan (LSM).
“Sangat mungkin berkurang (tim trakking), dari BIN, kepolisian, Kejaksaan, salah satu mungkin ditiadakan. Tapi kami berjuang civil society (Masyarakat) tetap dilibatkan,”ujar Imam, kepada wartawan, di hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta selatan, Sabtu (13/9).
Berkurangnya salah satu elemen yang terlibat dalam proses trekking ini, menurut imam berkaitan dengan pendanaan.
Dalam pengertian, jika dibandingkan dengan tahapan yang sama pada proses capim terdahulu, ada pengurangan dana untuk penghematan anggaran. Namun ia tidak mengetahui seberapa besar dana berkurang dan alasan yang melatarbelakangi.
“Kalau masalah dana, saya tidak ikut, hingga hari ini saya tidak tahu dananya seperti apa, tetapi emang agak diturunkan daripada yang sebelumnya. Saya gak tahu (alasan), aturan dari negara kan itu, tentang berapa honor, segala macam, tapi yang jelas, kelihatannya lebih karena penghematan,” jelasnya.
Selanjutnya Imam mengatakan pada tahapan ini jumlah peserta yang lolos mengalami penurunan jumlah, jika dibandingkan dengan tahapan yang sama pada proses capim terdahulu.
“Karena kita pesertanya lebih sedikit, seingat saya, dulu untuk masuk tahap seperti ini orangnya masih cukup banyak. Sekarang orangya tinggal 11.