Ahad 14 Sep 2014 16:24 WIB

Golkar Tidak Butuh Pemimpin Lamban dan Kedaluwarsa

Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso
Foto: Republika
Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bakalcalon ketua umum DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, mengatakan dengan usianya yang masih muda ia memiliki energi besar untuk mengonsolidasikan semua lini Partai Golkar.

"Dengan usia saya yang menginjak 48 tahun, maka itu adalah puncak usia dan semangat untuk bekerja hebat mengkonsolidasi semua lini partai. Saya punya energi untuk datang ke seluruh jenjang mesin partai di provinsi,  kabupaten dan kota se-tanah air," kata Priyo, saat pendeklarasian pencalonan maju sebagai ketua umum Golkar di Surabaya, Ahad (14/9).

Priyo melihat adanya pergeseran konfigurasi kepemimpinan politik yang semakin mapan dan menguat. Kenyataan ini menggeser model dan pola rekrutmen kepemimpinan nasional yang semakin terbuka dan menghamparkan karpet kepercayaan terhadap pemimpin yang fresh, energik, dan populis. Bukan pemimpin yang lamban, elitis, dan kedaluwarsa.

Pola ini, kata dia, semakin terbuka sehingga sangat memungkinkan ke depan munculnya figur pemimpin seperti ini. Pergeseran dan perubahan ini harus diperhatikan oleh Partai Golkar agar langkah mencapai kemenangan pada Pemilu 2019 mudah tercapai. "Ini kehendak alam yang tidak bisa dibendung," ungkapnya.

Priyo mengingatkan bahwa ketum Golkar mendatang harus memiliki energi besar untuk mengonsolidasikan struktur Golkar di akar rumput. Hal ini karena pengurus partai Golkar pada level paling bawah merupakan ujung tombak dan akar yang menopang kokohnya beringin. Mereka sangat terikat secara emosional dan teritorial dengan warga masyarakat secara langsung.

Penguatan Golkar di tingkat desa semakin relevan setelah disahkannya UU Desa. "Maka tidak boleh tidak, Partai Golkar ke depan harus memaksimalkan kader-kader dan aktivitas struktur partai di desa-desa," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement