Rabu 17 Sep 2014 13:18 WIB

Soal Kabinet, Jokowi Disarankan Jangan Sampai Terdesak Parpol

Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo (tengah), bersama sejumlah relawan menghadiri syukuran atas kemenangan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla sebagai Presiden - Wakil Presiden Indonesia terpilih periode 2014-2019 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (23/
Foto: antara
Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo (tengah), bersama sejumlah relawan menghadiri syukuran atas kemenangan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla sebagai Presiden - Wakil Presiden Indonesia terpilih periode 2014-2019 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (23/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diminta jangan sampai terdesak oleh kepentingan elite partai politik. Khususnya, kepentingan private politic terkait pembentukan kabinet. 

"Esensi parpol sesungguhnya dalam prinsip konstitusionalisme adalah sebagai kekuatan penyeimbang terhadap pemegang kekuasaan pemerintahan. Agar kekuasaan tersebut tetap pada jalur konstitusi dan tidak salah dan tidakmenyalahgunakan kekuasaan," kata ahli hukum tata negara, Andi Irmanputra Sidin, Rabu (17/9).

Karenanya, kata dia, parpol yang telah lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai kekuatan penyeimbang, sudah berada pada jalur konstitusionalisme yang sesungguhnya.

Ia menjelaskan, koalisi parpol yang menjadi kekuatan penyeimbang adalah kekuatan yang harus ditumbuhsuburkan. Karena mereka bukan musuh, apalagi benalu. 

"Biarkan berkembang bak keseturi menebarkan wewangian  demokrasi guna mengharumkan atmosfer konstitusionalisme atau paham pembatasan kekuasaan," tambahnya.

Hal ini, ujar dia, harusnya diikuti oleh seluruh parpol yang mendapatkan kursi di DPR. Yaitu, meski pun telah menjadi pengusul calon presiden terpilih, mereka tetap harus kembali kepada jalur kekuatan penyeimbang. "Tidak usah khawatir, karena kekuasaan presidensial di Indonesia sesungguhnya sangat kuat dibanding negara adidaya sekali pun," tambahnya. 

Karena itu, tuturnya, biarkan saja pembentukan kabinet menjadi murni domain prerogatif Jokowi yang dibantu oleh orang yang dipercayanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement