REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Peredaran hewan kurban menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha kian meningkat. Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Karanganyar sejak dini mengantisipasi penyebaran penyakit hewan. Salah satunya, jenis antrak.
''Biasanya, menjelang Hari Raya Kurban, ancaman berbagai penyakit yang berasal hewan kurban mengintai. Salah satunya, adalah penyakit Antrak pada sapi,'' kata Sumijarto, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Karanganyar, Jum'at (19/9).
Sumijarto mengimbau masyarakat pekurban untuk lebih jeli, teliti, da ekstra hati-hati saat hendak membeli hewan kurban. Mengingat penyakit jenis ini sulit dideteksi dengan kasat mata. Masyarakat perlu ekstra hati-hati.
Disnakan Kabupaten Karanganyar melakukan sejumlah antisipasi untuk mencegah masuknya hewan kurban berpenyakit dari luar daerah ke Karanganyar. Salah satunya, dengan melakukan pemeriksaan di sejumlah pasar hewan secara terus menerus.
Seperti yang dilakukan tim Disnakan yang memeriksa kesehatan hewan sapi dan kambing di Pasar Hewan Karangpandan, Selasa (17/9). Tim melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel darah dan liur hewan. Kemudian pemeriksaan secara fisik dari mata dan dagingnya.
Meski belum ditemukan kejanggalan, namun pemeriksaan akan terus dilakukan sampai sepekan jelang Hari Raya Kurban. Tim juga akan mengecek kawasan jual-beli hewan kurban liar di sepanjang pinggir jalan yang mulai menjamur saat mendekat hari raya.
Sepekan menjelang hari raya, kata Sumijarto, merupakan kondisi paling rawan. Banyak pedagang musiman yang sulit mengontrol peredaran hewan kurban.
Sutiyarmo, dokter hewan Disnakkan menambahkan, ''ancaman antrak dapat menular ke manusia. Bagi masyarakat awam sulit mengenali tanda-tanda hewan penderita antrak.''
Selain itu, Disnakan juga mengantisipasi hewan berpenyakit lain. Seperti, cacing hati yang selalu terjadi setiap tahun. Ia mengindikasi asal hewan berpenyakit cacing hati dari daerah yang berudara dingin. Seperti, kawasan pegunungan. Karena bibit cacing mudah berkembang biak di kawasan ini.
''Hewan berpenyakit Antrak sulit dikenali. Baru terdeteksi setelah disembelih. Untuk itu, sebelum membeli harus dipastikan benar-benar sehat. Sebagai peringatan dini, hindari hewan kurban yang terlihat lesu, dan tidak nafsu makan. Itu menjadi tanda awal kalau hewan itu tidak sehat.''