Jumat 19 Sep 2014 17:46 WIB

Puluhan Butir Peluru Revolver Ditemukan di Bandara Achmad Yani

Pistol jenis revolver
Pistol jenis revolver

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono menegaskan puluhan peluru pistol jenis Revolver yang ditemukan di tempat sampah di kompleks Bandara Ahmad Yani Semarang beberapa waktu yang lalu berbeda dengan yang dipakai kepolisian.

"Dari fisiknya beda antara peluru yang ditemukan di bandara dengan yang dipakai kepolisian," kata Djihartono di Semarang, Jumat.

Dalam kesempatan tersebut, ia menunjukkan secara langsung perbedaan antara peluru standar kepolisian dengan yang ditemukan di bandara pada Rabu (17/9) itu.

Ia memastikan peluru-peluru tersebut bukan yang biasa dipakai oleh polisi.Selanjutnya, kata dia, masih akan dilakukan identifikasi berkaitan dengan kaliber serta asal peluru tersebut."Masih akan diidentifikasi, tentunya memerlukan waktu," katanya.

Hingga saat ini, kata dia, polisi sudah memeriksa saksi-saksi, di antaranya petugas kebersihan yang biasa membuang sampah di kompleks bandara.

Ia menjelaskan sampah di kompleks bandara diambil secara rutin oleh petugas kebersihan.

"Kemungkinan dibuang di situ belum lama," tambahnya.

Sebelumnya, sebanyak 197 butir peluru aktif berbagai jenis senjata api ditemukan di dalam tempat sampah di kompleks Bandara Ahmad Yani Semarang.

Komando Daerah Militer IV/Diponegoro juga menyatakan peluru aktif yang ditemukan di dalam tempat sampah di kompleks Bandara Ahmad Yani Semarang bukan milik Tentara Nasional Indonesia.

"Sudah ada laporan dari intelijen, peluru yang ditemukan untuk pistol jenis revolver," kata Kepala Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Letnan Kolonel Elphis Rudy.

Jenis peluru yang ditemukan tersebut, menurut dia, bukan standar yang digunakan TNI.

Ia juga belum mengetahui secara pasti motif pihak yang meletakkan peluru-peluru aktif tersebut di sekitar kompleks bandara.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement