REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu bom mobil meledak di Kabupaten mayoritas Syiah, Karrada, di Baghdad tengah, Jumat, menewaskansedikitnya lima orang dan melukai 21 lainnya, kata pejabat keamanan dan medis.
Serangan itu terjadi ketika pasukan keamanan dan milisi sekutu Syiah dan suku Sunni bentrok untuk mendapatkan kembali tanah dari pejuang garis keras yang dipimpin oleh Negara Islam (IS),
kelompok jihad yang menyerbu sangat luas negara itu pada Juni. Ini menyusul bom bunuh diri, bom mobil dan penembakan yang melanda daerah mayoritas Syiah di Baghdad utara, Kamis, menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai lebih dari 60.
Jumlah korban serangan-serangan itu bervariasi dan banyak korban adalah warga sipil, tetapi dua pejabat keamanan mengatakan satu pangkalan intelijen militer senior di mana para militan dipenjarakan merupakan salah satu target.
Selain ledakan dan penembakan, dua pembom bunuh diri lainnya ditangkap di dekat pangkalan sebelum mereka bisa menyerang, kata para pejabat.
Kelompok garis keras Sunni sering menargetkan anggota mayoritas Syiah Irak, yang mereka anggap bidah, dan juga sering menyerang pasukan keamanan.
Amerika Serikat telah melakukan kampanye udara lebih dari lima pekan ini melawan jihadis IS, yang juga disebut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) sementara Prancis telah mengumumkan akan mengambil bagian dalam serangan di Irak juga.