REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- House of Indonesia kini hadir di Shanghai sebagai sarana lebih memperkenalkan Indonesia. Seperti daerah tujuan wisata dan produk ekspor unggulan yang dimiliki.
"Kerja sama dan persahabatan dengan Cina, sangat penting bagi perkembangan perdagangan kedua negara," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti saat meresmikan Rumah Indonesia di Shanghai, Sabtu (20/9).
Laporan perwakilan RI di Shanghai menyebutkan kehadiran Rumah Indonesia di Shanghai diharapkan makin memaksimalkan upaya pemerintah untuk memperkenalkan Indonesia lengkap. Termasuk potensi, dan produk unggulan yang dimiliki guna dapat memasuki pasar Cina.
Kehadiran House of Indonesia di Shanghai, menambahkan kehadiran galeri Indonesia di Cina yang telah ada sebelumnya. Yakni House of Indonesia Nanning, East Java Excelent Cente di Tianjin dan Made in Indonesia di Yiwu.
"Saat ini Kementerian Perdagangan juga tengah mendorong adanya Rumah Indonesia di Beijing. Sehingga kehadiran Indonesia di Cina akan semakin luas.
Masyarakat Cina dan pengusaha setempat juga diharapkan akan semakin dapat mengenal Indonesia. Serta potensi serta produk unggulan yang dimilikinya.
"Sehingga penetrasi terhadap pasar Cina akan semakin maskimal," tutur dia.
Bayu meminta agar Rumah Indonesia di Cina dapat menampilkan profil Indonesia secara utuh. Terutama potensi yang dimilikinya. Seperti kopi, batik dan kuliner nusantara.
"Agar lebih maksimal, pengenalan tentang Indonesia dan potensi serta produk unggulan yang dimilikinya, hendaknya juga disampaikan dalam Bahasa Mandarin, agar lebih efektif untuk dipahami masyarakat, pengusaha Cina," katanya.
Rumah Indonesia di Shanghai menempati ruangan seluas 600 meter persegi di Gedung Maacalline-Jinqiao, lantai enam no F8075-F8076, 158, Jinzang Road, Pudong, Shanghai.