Senin 22 Sep 2014 08:45 WIB

Musim Kemarau Puncak Panen Bawang Merah

Rep: c88/ Red: Erdy Nasrul
Bawang Merah
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kemarau yang mencapai puncaknya pada September ini merupakan masa panen raya bawang merah. Direktur Tanaman Hortikultura Kementrian Pertanian, Hasanuddin Ibrahim mengatakan Brebes masih daerah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia.

"Empat puluh persen produksi nasional bawang merah berasal dari Brebes," katanya saat dihubungi Republika, Ahad (21/9).

Daerah lain yang juga menjadi sentra bawang merah adalah Bima (NTB), Nganjuk (Jatim), Samosir (Sumut), dan Bantaeng (Sulsel). Menurut keterangan Hasanuddin, harga bawang merah di tingkat petani mengalami penurunan karena stok yang melimpah.

"Harga terakhir saya belum cek tapi yang jelas harga bawang merah turun," imbuh Hasanuddin.

Panen raya bawang merah, lanjutnya, terjadi pada Juli-September. Sementara memasuki periode Oktober-November produksi akan mulai menurun. Pada 2014 pemerintah menargetkan produksi bawang merah sebesar 1,1 juta ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional yang berada di kisaran 1,1-1,15 juta ton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement