REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jarak pandang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang mulai terganggu karena kabut asap yang sejak beberapa hari terakhir menyelimuti kawasan fasilitas umum tersebut.
"Asap dari kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir mengikuti arah angin membuat kondisi kabut asap di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Palembang sekarang ini makin pekat di siang hari," kata Kasi Informasi dan Observasi BMKG SMB II Agus Santoso, Selasa.
Menurut dia, peningkatan kepekatan kabut asap terjadi pada pukul 12.30 Wib hingga pukul 14.00 Wib menjadikan jarak pandang 1.300 meter hingga 2.000 meter.
Asap pekat yang menyelimuti bandara berasal dari beberapa titik api di daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan sekitarnya.
Dijelaskannya, kondisi peningkatan kepekatan kabut asap ini dikarenakan asap yang berasal dari titik api tersebut tertahan di udara, kemudian turun ke bawah dan menghalangi jarak pandang.
Oleh karena itu, upaya penebaran garam dari udara juga turut membantu mengurangi kepekatan asap di siang hari.
"Penyemaian hujan hari ini terkendala jumlah awan yang sangat minim," ujar dia.
Kendati demikian, hujan setidaknya mampu mengurangi asap hingga ke tanah.
Dijelaskannya, kondisi titik api dan kabut asap beberapa hari terakhir ini diharapkan dapat segera berakhir, karena upaya hujan buatan dilakukan pihak dinas instansi terkait.
Sementara, BMKG sendiri memperkirakan musim kering akan berhenti pada awal Oktober.