REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) akan menerapkan peraturan baru terkait insiden gegar otak yang dialami pemain. Nantinya, wasit harus menghentikan pertandingan selama tiga menit bila ada pamain yang mengalami gegar otak. Itu pun jika tim medis telah memberikan persetujuan.
"Hanya tim dokter yang akan memiliki kewenangan untuk memutuskan apakah pemain bisa melanjutkan atau tidak," tulis FIFA, seperti yang dilansir dari Sky Sport, Rabu (24/9).
Gegar otak telah menjadi perhatian utama dalam dunia sepakbola, seperti yang didapat pada Piala Dunia 2014 lalu di Brazil. Saat itu, pemain Uruguay, Alvaro Pereira, mengalami benturan keras dengan lutut salah satu pemain Inggris.
Selain Alvaro, pemain Jerman Christoph Kramer juga mengalami hal serupa. Kramer mendapatkan benturan di kepalanya saat bertanding melawan Argentina di final.
"Insiden di Piala Dunia telah menunjukkan bahwa peran tim dokter perlu diperkuat untuk memastikan pengelolaan yang benar dari kasus potensi gegar otak di panas kompetisi," demikian pernyataan FIFA.