REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat dan Arab kembali membomi posisi kelompok ISIS di Suriah, Rabu (25/9). Beberapa serangan tersebut menargetkan ladang minyak yang dimiliki kelompok itu, kata para pejabat Pentagon.
"Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa pasukan mitra militer dan Arab melakukan serangan tambahan saat melawan ISIS di Suriah," kata sekretaris pers Laksamana John Kirby dalam satu pernyataan.
"Operasi sedang berlangsung sehingga kami tidak akan memberikan rincian tambahan pada kali ini."
Fasilitas minyak yang dimiliki oleh kelompok garis keras itu menjadi sasaran serangan, kata dua pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat tak disebut namanya, kepada AFP.
Kelompok ISIS disebut memiliki sumber dana yang baik, karena merampas beberapa ladang minyak di Suriah. Mereka menjual minyak mentah dengan harga murah melalui perantara di Turki, Irak, Iran dan Yordania.
Amerika Serikat meluncurkan serangan udara terhadap kelompok ISIS di Irak bulan lalu dan memperluas serangan ke IS Suriah Selasa pagi. Lima negara Arab dilaporkan bergabung dalam serangan tersebut, namun tidak jelas disebut apakah negara itu termasuk Bahrain, Yordania, Qatar, Arab Saudi, atau Uni Emirat Arab .