Jumat 26 Sep 2014 01:57 WIB

Alhamdulillah, Fatah dan Hamas Akhirnya Bersatu Demi Gaza

Fatah official and delegation leader Azzam Ahmed (C) and Maher al-Taher (L) from the leftist Popular Front for the Liberation of Palestine arrive at a hotel after negotiations in Cairo August 13, 2014. The threat of renewed war in Gaza loomed on Wednesday
Foto: REUTERS/Asmaa Waguih
Fatah official and delegation leader Azzam Ahmed (C) and Maher al-Taher (L) from the leftist Popular Front for the Liberation of Palestine arrive at a hotel after negotiations in Cairo August 13, 2014. The threat of renewed war in Gaza loomed on Wednesday

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dua faksi besar di Palestina, Hamas dan Fatah akhirnya sepakat untuk bersatu setelah pecah kongsi semenjak 2007. Kesepakatan, yang berlangsung di Kairo, Kamis (25/9) ini juga Jalur Gaza pada akhirnya diambil alih Otoritas Palestina yang selama ini dikuasai Fatah.

Di saat yang sama, Hamas juga setuju dengan pembentukan negara Palestina sesuai dengan perbatasan 1967. Tim negosiator dari Fatah, Hassin Alsheikh, mengatakan kepada Haaretz, bahwa Otoritas Palestina akan mengambil alih rekonstruksi Jalur Gaza. Selain itu Hamas juga menyetujui rencana Presiden Mahmoud Abbas untuk membentuk negara Palestina sesuai dengan perbatasan di tahun 1967.

Perwakilan Hamas, Musa Abu Marzouk dan tim dari Fatah, Azzam Ahmed secara bersama mengatakan akan menyetujui  segala keputusan untuk mendorong pemerintahan Palestina bersatu. Selain itu akan dibentuk Komite Bersama untuk memantau pelaksanaan kesepakatan ini.

Azzam Ahmed juga menambahkan, seluruh pegawai negeri sipil khususnya di Gaza akan dibiayai Otoritas Palestina. "Alasannya karena mereka adalah rakyat Palestina dan bekerja dibawah pemerintah Palestina bersatu," tutur dia dikutip dari Worldbulletin.net, Kamis (25/9).

Sementara Ketua Biro Politik Hamas, Moussa Abu Marzouk mengatakan kontrol perbatasan Gaza juga akan berada di bawah kontrol Pemerintah persatuan. Di saat yang sama menurut dia juga akan dibantu Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

"PBB akan melakukan kesepakatan dengan Israel dan pemerintah persatuan akan menjalankannya", tutur dia seraya menambahkan perbatasan Rafah dengan Mesir bukan bagian dari pembicaraan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement