REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta Ali Mustafa Ya’qub mengatakan, tak ada larangan bagi anak-anak untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban. Menurutnya, alasan kesadisan yang bisa mempengaruhi anak-anak dinilai terlalu mengada-ada.
Ya’qub mengusulkan, daripada pemprov melarang penyembelihan hewan di lingkungan SD, lebih baik melarang tayangan televisi yang sudah terbukti merusak moral anak-anak. Menurutnya, itu jauh lebih mendesak dan penting. Tidak sedikit anak yang berperikalu menyimpang akibat tayangan televisi.
Dia menjelaskan, tayangan yang kerap mengumbar aurat, menjelek-jelekkan sesama manusia, bahkan kekerasan, justru malah dibiarkan. “Kalau itu dilarang tayang, saya dukung sepenuhnya 100 persen,” katanya kepada ROL, Jumat (26/9).
Dia menilai, pelarangan penyembelihan hewan kurban di lingkungan SD oleh Pemprov DKI Jakarta tak masuk akal. Sebab, faktanya tidak pernah ada anak-anak yang kemudian melakukan pembunuhan atau kekerasan lain yang diakibatkan karena melihat penyembelihan hewan kurban.
Menurutnya, sejak zaman dahulu anak-anak kecil menyaksikan penyembelihan hewan kurban di kampungnya masing-masing. Hal itu justru bermakna ibadah karena untuk lebih memahami makna Hari Raya Idul Adha itu sendiri. Apalagi dengan didampingi orang tua untuk menjelaskan sejarah penyembelihan hewan kurban.