Sabtu 27 Sep 2014 12:17 WIB

Singgung Lawan Politik, Priyo: Kalau Kalah Tempuhlah Cara-Cara Ksatria

Rep: C62/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
(dari kiri) Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea, Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar, Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
(dari kiri) Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea, Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar, Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA-Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso meyampaikan pandangan pribadinya terkait pilkada langsung dan tidak  langsung. Menurutnya, dua sistem pemilu itu sama-sama demokratis yang memiliki kelebihan, namun tidak sedikit juga banyak kelemahannya.

Kata Politisi Golkar itu,‎ masih banyak kesempatan bagi pihak yang tidak setuju dengan pilkada di DPRD untuk menggugat ke Mahkamah Konstitusi.

"Silahkan kalau mau menggugat ke MK atau ke MA pilkada langsung atau dipilih di DPRD sama-sama dipilih oleh rakyat," kata Priyo saat menyampaikan pendapatnya, dalam diskusi Polemik Sindo Radio di warung daun cikin, Jakarta, Sabtu (27/6).

Priyo meminta semua pihak dapat menghargai hasil rapat paripurna yang mengesahkan rancangan undang-undang pilkada menjadi undang-ungan.

"Tempuhlah cara-cara kesatria untuk melakukan ikhtiar agar pilkada tetap langsung," ujarnya. ‎Priyo menyampaikan, alasan kenapa dirinya mendukung ide koalisi merah putih (KMP) yang mengusulkan pilkada di DPRD. Menurutnya secara normatif pilkada di DPRD bisa menghemat biaya dan bisa mengurangi konflik horizontal di masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement