REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kecewa dengan hasil sidang paripurna pengesahan rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah (RUU Pilkada), yang memutuskan pelaksanaan Pilkada melalui DPRD.
Dalam video berjudul Tanggapan SBY Atas Hasil Voting DPR RI Tentang RUU Pilkada yang diposting pada 26 September, ia mengatakan sejak awal Partai Demokrat mendukung Pilkada langsung, terlebih setelah melihat keinginan masyarakat yang tetap menginginkan memilih calon pemimpinnya secara langsung.
"Bisa dikatakan Partai Demokrat 70 persen mendukung Pilkada langsung tapi dengan perbaikan-perbaikan besar. Saya memasuki media sosial dukungannya malah lebih tinggi lagi, diatas 90 persen. Artinya rakyat masih mengkehendaki Pilkada langsung," katanya.
Namun ia kembali mengatakan jika Partai Demokrat mendukung Pilkada langsung, jika disertai perbaikan-perbaikan seperti yang ada dalam 10 opsi yang diusulkan partai tersebut. "Karena tanpa perbaikan akan buruk demokrasi kita," ucapnya.
Ia pun kecewa setelah sidang paripurna memutuskan Pilkada dilaksanakan melalui DPRD. Menurutnya seharusnya DPR dan presiden merujuk pada pilihan rakyat yang masih menghendaki Pilkada dengan sistem langsung.
"Yang saya kecewa lagi, kepala daerah, baik gubernur atau walikota maupun bupati dipilih oleh DPRD, ini suatu kemunduran," ucapnya.
Seperti diketahui, sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada memutuskan jika pemilihan kepala daerah akan melalui DPRD. Keputusan tersebut diambil melalui voting. Dalam sidang itu, Fraksi Partai Demokrat memilih walk out karena 10 opsi yang ditawarkan ditolak.