REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gunung berapi di Jepang secara tak terduga meletus dan menyemburkan abu serta batu-batuan. Akibatnya, sekitar 31 orang meninggal ketika sedang berjalan-jalan disekitar lereng gunung tersebut sejak sehari sebelumnya.

Polisi mengatakan kemungkinan besar para korban kesulitan bernafas. Meski begitu, pihak kepolisian masih menunggu hasil resmi pemeriksaan.

Seorang pejabat di daerah itu mengatakan usaha-usaha penyelamatan telah dihentikan karena gas beracun tinggi di dekat puncak cukup tinggi. Terlebih lagi menjelang malam.

Padahal, ratusan orang termasuk anak-anak terjebak di gunung tersebut. Dikatakan, di salah satu lokasi gunung seringkali dikunjungi para pejalan kaki. Begitu pula ketika gunung meletus secara mendadak, banyak wisatawan yang sedang datang.

Lebih dari 40 orang cedera beberapa orang patah tulang. Badan Manajemen Pemadam Kebakaran dan Bencana mengatakan pihak berwenang sedang berusaha mengonfimasikan tentang keberadaan 45 orang. Tidak jelas apakah ke 45 orang itu termasuk 31 orang yang ditemukan meninggal.

Hingga Ahad, gunung tersebut masih mengeluarkan abu hingga radius 80 km. Gunugn berapi di Jepang secara periodik meletus. Tetapi, tidak pernah ada korban kecuali pada 1991 ketika letusan gunung menewaskan 43 orang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika