REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengundang para da’i untuk membahas peta dakwah di Indonesia.
Bertempat di Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta, (18/9), pengurus MUI pusat berdiskusi dengan sejumlah da’i untuk menyamakan presepsi agar dakwah di Indonesia lebih efektif dan tidak ‘berbenturan’ presepsi mengenai ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat.
Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut adalah Wakil Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin dan Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI, KH. Cholil Nafis. Sedangkan dari para Da’i, tampak hadir Ustadz Erick Yusuf (Pemrakarsa Lembaga Dakwah iHAQi).
Menurut Erick Yusuf, pertemuan ini penting mengingat masih banyak orang, terutama dari kalangan generasi muda, yang ‘menelan mentah-mentah’ dakwah dari sumber-sumber yang tidak jelas, terutama dari internet dan media sosial. Padahal, kalau sumber dakwah dari media sosial ada di tangan yang benar, itu akan sangat bermanfaat untuk kemajuan dakwah.
“Social Media sangat dekat dengan kehidupan anak-anak muda. Jadi, dalam berdakwah, saya lebih mengedepankan Islamic lifestyle. Kita bisa merangkul mereka melalui musik yang positif, bikin public speaking, broadcasting islami, dan lain-lain, dengan memanfaatkan social media tadi,” jelas Erick Yusuf, yang dikenal juga sebagai musisi dan pemimpin iHAQI Nasyid.