REPUBLIKA.CO.ID, PT BNI Syariah yang sudah memiliki jaringan di wilayah Indonesia Timur memastikan akan mengikuti program layanan Bank Tanpa Kantor (branchless banking), namun masih merumuskan detail rencana program itu sebelum diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"BNI Syariah miliki banyak cabang di timur, seperti di Kendari, Mataram, Bau-Bau. Untuk 'branchless' tidak ada masalah, pasti ikutlah," kata Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Dinno Indriano di Jakarta, Selasa (30/9).
Bank yang mengikuti program Bank Tanpa Kantor memang diminta untuk memiliki jaringan cabang di Indonesia Timur. Hal itu karena tujuan utama dari Bank Tanpa Kantor adalah untuk memenuhi akses produk perbankan bagi masyarakat di daerah yang tingkat inklusi kuangannya masih rendah.
Dalam program ini, akan terdapat agen yang dibina oleh Bank, untuk menjadi pihak ketiga, yang menghubungkan Bank dan nasabah. Hal tersebut juga tak terlepas dari data yang dipaparkan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, bahwa jumlah kantor cabang bank dan jumlah masyarakat yang memiliki akses perbankan masih rendah jika dibandingkan negara-negara di ASEAN.
Namun, Dinno mengaku pihaknya masih merumuskan syarat agen yang dapat menjadi pihak ketiga antara BNI Syariah dan masyarakat. Begitu juga dengan jumlah deposit yang harus dimiliki agen di bank.
"Belum, belum masih didesain itu," kata dia.