REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Parpol pemenang pemilu, PDI Perjuangan batal mengajukan pimpinan DPR karena perhitungan sistem paket yang dianggap menutup peluang mereka. Dengan hanya mendapat usungan dari 4 fraksi parpol, mereka kekurangan 1 fraksi parpol untuk memajukan kandidatnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani mengatakan, pihaknya tetap akan datang dalam rapat paripurna sidang kedua ini. Namun seperti apa ke depannya, menurut dia, biar rakyat yang menilai kalau parpol Koalisi Merah Putih (KMP) gunakan UU untuk merebut haknya sebagai pemenang pemilu.
"Kalau dalam paket itu kan tidak bisa. Kami ini 6 melawan 4. Sedangkan, dalam satu paket itu yang diajukan ada 5 fraksi. Namun kami optimis rakyat akan terus mendukung, nasib bangsa ini, tetap di tangan pemerintah," kata Puan, Rabu (1/10).
Menurut dia, apa yang akan terjadi dalam rapat paripurna malam ini, bukan karena tak ada upaya dari PDIP dan sejumlah parpol pengusungnya. Ia telah membuka komunikasi kepada parpol koalisi Prabowo untuk sama-sama gabung di pemerintahan, namun tak mereka pendulikan.
Puan menambahkan, jika keputusan pemilihan pimpinan dewan ini adalah pilihan politik mereka, maka parpolnya juga akan ambil sikap. Sinyal dukungan dari parpol yang hendak merapat ke pemerintahan, kata dia, hanya sekedar basa basi politik, tidak ada realisasinya.
"Jokowi bercerita kepada saya, ketika bertemu Presiden SBY dapat sambutan hangat, bahkan ada sinyal merapat. Namun buktinya hari ini sikap itu tidak terlihat," ujar dia.
Dia menilai, langkah politik ini sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk jatuhkan koalisi Jokowi-JK. Dengan keadaan tersebut, Puan mengatakan, tak menyesal sama sekali. Sebab itulah keputusan serta pilihan politik mereka. Ia hanya khawatir nantinya produk legislasi untuk kepentingan KMP.
"Apakah koalisi Prabowo itu punya keinginan untuk hanguskan pemerintahan Jokowi-JK, tanya langsung ke mereka," ujar dia.