Kamis 02 Oct 2014 11:33 WIB

Divaksin Campak, 15 Anak Suriah Tewas

Rep: Gita Amanda/ Red: Indah Wulandari
Dua anak Suriah di antara tenda-tenda pengungsian. Perang saudara telah membuat penduduk negara itu menderita.
Foto: dec.org.uk
Dua anak Suriah di antara tenda-tenda pengungsian. Perang saudara telah membuat penduduk negara itu menderita.

REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS—Sebanyak 15 orang anak Suriah tewas setelah sebuah lembaga swadaya masyarakat kesehatan memberikan obat yang salah di tengah program vaksinasi campak.

“Obat relaksasi otot diberikan pada anak-anak dan bayi pada pertengahan September lalu. Namun,  vaksinasi  yang membuat mereka tewas adalah tragedi, sepenuhnya ini  kesalahan manusia (human error)," ujar juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric, Rabu (1/10).

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, obat relaksasi otot itu sebelumnya disimpan di lemari yang sama dengan tempat penyimpanan cairan vaksin campak. Belum diketahui pelaku atau kelompok yang bertanggung jawab untuk penyimpanan di laboratorium itu.

Seorang dokter yang menyaksikan kesalahan tersebut, Abdullah Ajaj mengatakan pada kantor berita AP bahwa korban menunjukkan gejala alergi parah. Banyak dari mereka yang merasa tercekik dan mengalami bengkak parah.

Tapi Dujarric mengklaim kesalahan tersebut tak ada hubungannya dengan kualitas bantuan PBB yang masuk ke Suriah.

Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Ja'afari mengatakan, kasus yang menyebabkan kematian itu merupakan kejahatan pada kemanusiaan. Ia menuntut  untuk menyelidiki mereka yang bertanggung jawab.

Setelah peristiwa tersebut, oposisi mengatakan mereka membatalkan putaran kedua vaksinasi campak. Padahal kampanye vaksinasi campak menargetkan 60 ribu anak di Suriah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement