REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Setelah menghilang lebih dari enam bulan, pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 dilanjutkan di Samudra India, Senin (6/10). Kapal Go Phoenix yang ikut melakukan pencarian, akan menghabiskan waktu 12 hari sebelum akhirnya kembali untuk isi bahan bakar.
Tim pencari akan menggunakan sonar, kamera video dan sensor bahan bakar jet untuk mencari Boeing 777 tersebut. Pencarian akan dilakukan di 1.800 km barat Australia seluas 60 ribu km persegi. Pihak berwenang percaya pesawat jatuh ke perairan berdasarkan transmisi antara pesawat dan satelit.
Dua kapal lain dari kontraktor Jerman Furgo akan bergabung dengan GO Phoenix pada akhir bulan ini. Kapal pencari akan menempatkan alat sonar yang disebut towfish 100 meter di bawah air untuk mencari reruntuhan puing pesawat.
Towfish juga dilengkapi dengan sensor yang bisa mendeteksi keberadaan bahan bakar jet. Alat memiliki daya jangkau hingga 6,5 km. Jika sesuatu yang mencurigakan terjangkau towfish, maka tim akan menempelkan video camera untuk memastikan.
Kepala komisioner biro keselamatan transportasi Australia Martin Dolan menyatakan rasa optimisnya terhadap pencarian kali ini. ‘’Kami percaya pada analisis, bahwa pesawat ada di dekat sevent arc,’’ kata dia seperti dikutip AP.
Sevent arc adalah area yang melintang di zona pencarian, 1.800 km barat Australia. Tim percaya pesawat kehabisan bahan bakar dan jatuh. ‘’hanya saja, area pencarian sekarang sangat luas,’’ kata Dolan. Dikutip NBC News, Malaysia dan Australia sama-sama berkontribusi sekitar 60 juta dolar AS untuk pencarian kali ini.
Dikutip dari CNN, Go Phoenix telah tiba di selatan samudra india dan memulai pencarian Senin pagi waktu setempat. Sebelumnya, pencarian MHH370 selama tujuh minggu berakhir tanpa hasil hingga akhirnya disudahi pada April lalu.