Rabu 08 Oct 2014 12:25 WIB

Kekalahan KIH di Parlemen Akibat Pede dengan Kemenangan Jokowi

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Ketua MPR periode 2014-2019, Zulkifli Hasan (tengah) bersama empat wakil ketua MPR.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua MPR periode 2014-2019, Zulkifli Hasan (tengah) bersama empat wakil ketua MPR.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Setara Institute Hendardi menilai, kekalahan koalisi PDI Perjuangan dalam mengisi kursi pimpinan MPR dan DPR dari Koalisi Merah Putih (KMP) menunjukkan rendahnya kualitas dan keterampilan berpolitik Koalisi Indonesia Hebat(KIH).

"Salah satunya penyebabnya adalah sikap gede rasa KIH dengan kemenangan Jokowi-JK dalam Pemilihan Presiden 2014 dan melupakan konstituen, relawan dan masyarakat sipil dalam proses politik parlemen," kata Hendardi melalui pesan elektronik, Rabu (8/10).

Menurut Hendardi, KIH juga terlalu percaya diri dengan adanya dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Padahal, dukungan PPP dan DPD itu belum teruji soliditasnya karena bukanlah mitra koalisi strategis seperti PKB, Partai NasDem dan Partai Hanura.

"Ini pelajaran penting bagi KIH dan Jokowi-JK. Setelah mendapat dukungan dari PPP dan DPD, KIH juga sama bernafsunya untuk berkuasa seperti KMP. PDI Perjuangan diam-diam menghendaki voting. Padahal, musyawarah mufakat seharusnya tetap menjadi pilihan yang diutamakan," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement