Kamis 09 Oct 2014 11:50 WIB

Abu Sinabung Mulai Terjang Bandara Kualanamu

  Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik, tampak dari Desa Brastepu, Karo, Sumut, Selasa (30/9). (Antara/Endro Lewa)
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik, tampak dari Desa Brastepu, Karo, Sumut, Selasa (30/9). (Antara/Endro Lewa)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Abu vulkanik yang keluar dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut mulai menghinggapi sebagian infrastruktur di Bandar Udara Kualanamu di Kabupaten Deliserdang.

Manager Humas dan Protokoler PT Angkasa Pura 2 Cabang Bandara Kualanamu Dewandono Prasetyo Nugroho di Medan, Kamis, mengatakan abu vulkanik tersebut mulai menghampiri kawasan bandara pada Kamis dini hari.

Abu vulkanik Gunung Sinabung tersebut terlihat banyak menumpuk di bagian "runway" atau landasan pacu, "taxiway", dan bagian apron.

Setelah mengetahui banyaknya abu vulkanik tersebut, pihaknya langsung berkordinasi dengan Stasiun Meteorologi Bandara Kualanamu dan berbagai satuan kerja bandara untuk memantau perkembangan sekaligus membersihkan area yang dipenuhi abu.

Pembersihan tersebut sangat perlu dilakukan karena merupakan bagian vital dalam aktivitas penerbangan di Bandara Kualanamu.

Melalui pemanfaatan mobil pemadam kebakaran yang selalu siaga di Bandara Kualanamu, pihaknya telah membersihkan abu vulkanik tersebut pada pukul 05.35 WIB.

"Kondisi 'runway', khususnya di titik 23 yang ketebalan debunya agak menonjol sudah 'clear' (bersih)," ucapnya.

Ia mengatakan, meski abu vulkanik tersebut telah bersih, tetapi pihaknya kembali melakukan pembersihan lanjutan pada pukul 06.00 WIB.

Setelah abu vulkanik tersebut dibersihkan, dua maskapai langsung minta konfirmasi untuk lepas landas (take off) dari Bandara Kualanamu.

Kedua maskapai tersebut adalah Lion Air dengan tujuan Bengkulu dan Wings Air yang terbang ke Gunung Sitoli, Kepulauan Nias.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement