REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan banyak kebocoran BBM subsidi di Batam. Pasalnya, konsumsi yang awalnya 100 persen dan kini dikirim 50 persen sudah cukup menunjukan banyak kebocoran.
"Konsumsi 100 persen dikirim 50 persen saja itu sudah cukup. Artinya banyak kebocoran disitu," ujarnya kepada wartawan di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Kamis (9/10).
Menurutnya, operasi yang dilakukan oleh Polda Kepulauan Riau terhadap penimbunan BBM subsidi ilegal di pada Ahad (21/9) merupakan tindakan luar biasa agar BBM tidak disalahgunakan. "Penindakan BBM terakhir merupakan bagian kecil dari penindakan sebelumnya yang sudah dilanjutkan," ungkapnya.
Ia menuturkan terkait pengumuman hasil investigasi tim gabungan TNI-Polri akan disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri. Namun, belum dijelaskan secara spesifik tanggal pengumumannya."Akan diumumkan melalui kadiv humas," katanya.
Terkait penembakan yang dilakukan Brimobda dalam penegakan hukum terhadap penimbunan BBM tersebut. Ia mengatakan pihaknya saat itu tengah bekerja. Namun, yang jelas tembakan tersebut merupakan recoset (pantulan)."Kita kan sedang bekerja. Yang jelas tembakannya recoset. Nunggu dulu (pengumuman)," katanya.
Hingga saat ini, Hasil Investigasi tim gabungan TNI-Polri belum juga disampaikan. Beberapa kali pihak TNI sudah akan melaksanakan kegiatan pengumuman, namun selalu dibatalkan oleh TNI sendiri.