Kamis 09 Oct 2014 21:38 WIB

Ini Empat Usulan Menag kepada Menteri Haji Arab Saudi

Rep: Neni Ridareni/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kiri) mendengarkan paparan saat memimpin rapat koordinasi persiapan menjelang puncak Wukuf di Armina, di Kantor Teknis Urusan Haji (TUH) KJRI di Jeddah, Rabu (24/9).(Republika/Zaky Alhamzah)
Foto: Republika/Zaky Alhamzah
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kiri) mendengarkan paparan saat memimpin rapat koordinasi persiapan menjelang puncak Wukuf di Armina, di Kantor Teknis Urusan Haji (TUH) KJRI di Jeddah, Rabu (24/9).(Republika/Zaky Alhamzah)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Abdul Jamil telah melakukan silaturahim dengan Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi Dr.Bandar bin Muhammad Hajjar, Rabu sore (8/10).

Lukman mengatakan dalam pertemuan tersebut ada empat hal yang dia usulkan kepada Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi. ''Alhamdulillah surat yang kami kirimkan sebelumnya agar kami bisa bertemu dengan Menteri Haji dikabulkan,''kata Lukman pada saat silaturahim dan makan bersama  dengan Tim MCH Makkah, Jeddah dan Madinah, di Restoran Ramesen Jeddah, Kamis (9/10).

Menurut dia, dalam pertemuan tersebut ada empat hal utama yang diusulkan kepada Menteri Haji. Pertama, menyangkut kuota bagi jamaah Indonesia yang sangat terbatas dan tidak sebanding dengan antrian yang sampai 20 tahun.

''Karena itu kami mengusulkan untuk kuota jamaah haji Indonesia agar dikembalikan kepada  kuota awal sebelum dikurangi 20 persen. Karena sudah harus disesuaikan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai  240 juta jiwa,''kata dia. Di samping itu, Menteri Agama juga minta agar kuota untuk negara lain yang tidak bisa dimanfaatkan  oleh   Indonesia.