REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) telah sepakat untuk berdamai. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, yang berasal dari KMP, menyatakan kubunya tak akan menjegal pelantikan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
"Tak ada lagi isu penjegalan. Sampai tanggal 20 kita jaga suasana sejuk, aman, dan damai sehingga dapat terlaksana pelantikan dengan khidmat," kata Zulkifli usai melakukan pertemuan tertutup bersama Jokowi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/10).
Menurut Zulkifli, lembaganya telah melakukan pertemuan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membahas persiapan pelantikan. Selanjutnya, pimpinan MPR akan bertandang ke kediaman Jokowi pada Senin sore (13/10) untuk mendiskusikan susunan acara pelantikan. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengunjungi Presiden SBY dengan agenda yang sama.
"Kita akan buat yang terbaik, karena ini wajah Indonesia yang akan disaksikan dunia. Tak ada kata lain kecuali sukses," kata politikus dari PAN tersebut.
Senada dengan Zulkifli, Jokowi juga mengatakan bahwa ia beserta seluruh pimpinan parlemen telah sepakat untuk bersama-sama bekerja untuk kepentingan rakyat.
Bahkan, Jokowi mengaku sudah berdiskusi mengenai program-program ke depan serta APBN 2015 bersama ketua DPR. "Saya pastikan semua sudah sambung, semua tidak ada masalah, tinggal kita bekerja," kata Jokowi.