Sabtu 11 Oct 2014 16:47 WIB

Dunia Sambut Gembira Penerimaan Nobel Malala

Malala usai berbicara di Inggris mengenai hadiah nobel yang diterimanya.
Foto: Reuters
Malala usai berbicara di Inggris mengenai hadiah nobel yang diterimanya.

REPUBLIKA.CO.ID, MINGORA -- Warga di Mingora, kampung halaman Malala Yousafzai, di Pakistan bersuka cita atas penghargaan nobel perdamaian yang diterima Malala. Pencapaian bergengsi itu dirayakan warga Mingora dengan menari, bernyanyi dan membagi-bagikan kue.

Ayesha Khalid, bekas teman sekelasnya mengatakan "Bukan hanya Malala yang menang, tetapi seluruh siswi di Pakistan. Dia adalah cahaya mata kami dan suara hati kami."

"Dia telah membuktikan bahwa Anda tidak bisa menghentikan pendidikan dengan menghancurkan sekolah."

Satyarthi, pendiri kampanye konsumen pada 1980-an untuk memerangi perburuhan pada anak dalam industri kerajinan tangan karpet, mengatakan ia sangat "gembira" dan menyebut bahwa Hadiah Nobel ini "merupakan pengakuan atas hak anak".

Perdana Menteri Pakistan, Sharif menyebut Malala sebagai "kebanggaan" negerinya. "Pencapaiannya tidak bisa disejajarkan atau disamakan. Anak anak laki-laki dan perempuan harus memetik perjuangannya dan memberikan janji," katanya.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga memberi ucapan selamat dan mengatakan bahwa ia dibuat terhenyak oleh semangat Malala.

Kepala Bidang Pendidikan pada badan PBB, UNESCO, turut memuji pemenang dan mengatakan bahwa Hadiah Nobel ini "menyampaikan ulang pesan kepada dunia mengenai pentingnya pendidikan untuk membangun perdamaian dan masyarakat yang berkelanjutan."

"Malala berdiri bersama kami dalam memperjuangkan kesetaraan pendidikan khususnya bagi anak perempuan," kata Dirjen UNESCO Irina Bokova.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement