REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Aktivitas sebagian warga Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara menjadi terganggu akibat debu vulkanik erupsi gunung Sinabung yang terjadi belum lama ini. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan mengatakan, ada dua kecamatan dan satu desa di daerah tersebut yang terkena dampak dari debu vulkanik.
Kedua kecamatan itu yakni Kecamatan Naman Teran dan Kecamatan Merdeka yang berada di wilayah Kabupaten Karo. "Kemudian Desa Sukandebi di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo yang tertutup debu vulkanik cukup tebal, serta harus dibersihkan dengan menyemprotkan air dari mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Karo," ujarnya, Ahad (12/10).
Jhonson mengatakan, untuk membersihkan debu vulkanik yang telah menutupi sebahagian perkantoran milik Pemkab Karo, rumah warga, jalan raya, dan terpaksa masyarakat harus ikut bergotong royong.
"Masyarakat dengan prajurit TNI dari Kodim 0205/Tanah Karo juga dilibatkan membersihkan kawasan yang ditutupi debu vulkanik erupsi gunung Sinabung," katanya.
Dia menambahkan, Pemkab Karo juga menyosialisasikan kepada warga mengenai perlunya pemakaian masker penutup bagian mulut dan hidung, dari pengaruh debu vulkanik yang berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, katanya, pemakaian obat tetes untuk menghindari iritasi mata bagi warga Kabupaten Karo.
"Masyarakat juga diharapkan dapat terhindar dari pengaruh cuaca yang jelek dan debu vulkanik erupsi gunung Sinabung," kata Sekretaris BPBD Karo.
Sebelumnya, erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Jumat (10/10) sekitar pukul 08.59 WIB dan terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah Selatan.
Kemudian, tinggi kolom abu awan panas 2.000 meter. Lama erupsi 250 detik, dan arah angin perlahan ke arah Barat Laut.