REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan berdasarkan hasil pengungkapan kasus dalam lima tahun terakhir, mi basah merupakan produk makanan yang paling banyak menggunakan formalin.
"Kami temukan rumah industri hingga pabrik berskala besar di berbagai daerah yang memproduksi mi basah dengan campuran formalin. Ini yang paling banyak ditemukan," kata Kepala BPOM Roy A Sparringa di Jakarta, Senin (13/10).
Selain mi basah, tahu menjadi produk kedua yang paling banyak menggunakan formalin. Disusul dengan ikan.
"Ketiga itu ikan. Kami juga banyak mengungkap ikan dicampur bahan formalin sebagai pengawet agar kelihatan segar," ujarnya.
Sebelumnya, dua pabrik mi basah di Desa Nanggerang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, diungkap BPOM. Kasus tersebut cukup besar karena dalam satu hari bisa memproduksi 6 ton mi basah berformalin yang dijual ke Tangerang, Depok, Bogor, dan Jakarta.