Selasa 14 Oct 2014 14:10 WIB

Bandara Sampit Lumpuh Akibat Tertutup Asap

Sebuah pesawat bersiap mendarat dengan langit diselimuti kabut asap. Ilustrasi
Foto: Antara/Septianda Perdana
Sebuah pesawat bersiap mendarat dengan langit diselimuti kabut asap. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, lumpuh akibat tertutup asap tebal bercampur abu kebakaran lahan, Selasa (14/10).

"Landasan pacu tetrutup asap bercampur abu kebakaran lahan dengan jarak pandang pilot di bawah satu kilometer. Akibatnya beberapa penerbangan terpaksa dibatalkan," kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit, Maruli Tua Edison Saragih di Sampit, Selasa (14/10).

Jadwal penerbangan yang dibatalkan di antaranya dari Banjarmasin-Sampit, Sampit-Surabaya, dan Semarang-Sampit, dengan pesawat ATR 72.

Pembatalan jadwal lainnya belum dipastikan sebab menunggu kondisi asap di landasan pacu Bandara Haji Asan membaik atau memburuk.

Menurut Edison, kondisi jarak pandang di landasan pacu bisa dikatakan aman atau memenuhi syarat jika mencapai antara 1.600 meter hingga 2.000 meter.

"Saat ini landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit belum bisa dikatakan aman untuk penerbangan karena jarak pandang di bawah 1.000 meter," katanya.

Edison mengungkapkan, Bandara Haji Asan Sampit tidak tutup hanya terjadi pembatalan jadwal penerbangan akibat tertutup asap tebal sejak pagi hari hingga siang.

Sementara itu, pada Senin (13/10), sedikitnya empat jadwal penerbangan ke beberapa tujuan juga dibatalkan akibat gangguan asap.

"Sejak asap tebal menyelimuti Kabupaten Kotim, penerbangan melalui bandara Haji Asan Sampit tidak pasti karena maskapai penerbangan tidak berani memberikan kepastian kedatangan pesawat," ungkap Hadi, seorang calon penumpang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement