REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ribuan personil dari 12 Kepolisian Daerah (Polda) diturunkan dalam pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, sekitar 24.815 personil yang diterjunkan tersebut terdiri dari Satgas Operasi Khusus Mabes Polri, termasuk 2100 anggota Brimob dari 12 wilayah tersebut.
"Kalau kemarin tujuh Polda, sekarang 12 Polda," kata Unggung di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/10).
Unggung menyebutkan, 12 polda tersebut yaitu Polda Metro Jaya, Aceh, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara. Personil-personil tersebut, lanjutnya, akan ditempatkan untuk melengkapi penyekatan di beberapa titik lokasi.
"Nanti yang paling besar itu di Monas, kedua Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), selanjutnya Gelora Bung Karno, dan keempat Korps Lalu Lintas," jelasnya.
Mengenai adanya penambahan jumlah Polda yang ikut dari sebelumnya tujuh Polda, Unggung mengatakan hal tersebut sebagai upaya memaksimalkan pengamanan. "Kita tidak boleh underestimate, kedua, kita ingin memberikan rasa aman pada masyarakat," ujarnya.
Unggung mengatakan, serah terima pasukan akan dilakukan pada tanggal 15 dan 16 Oktober 2014. Selanjutnya, gelar posko dilaksanakan tanggal 17 Oktober, esoknya akan ada gladi lapangan satu dan H-1 gladi lapangan dua.
Untuk pola pengamanan, lanjut Ungung akan dibagi empat ring. Ring satu adalah ruang sidang di dalam Gedung DPR-MPR dan diisi Paspampres, ring dua mencakup halaman DPR, ring tiga yaitu kompleks Gedung DPR-MPR, terakhir ring empat ialah wilayah di luar Gedung DPR-MPR.
Selain itu, lamjutnya, pengamanan tersebut juga melibatkan personel TNI dari Kodam Jaya berjumlah sekitar 4400 orang. Para personel gabungan itu akan ditempatkan beberapa titik.