REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara dan Selatan kembali mendorong upaya pembicaraan militer kedua negara secepatna untuk mengurangi ketegangan setelah serangkaian adu tembak kedua pihak di perbatasan darat dan laut.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Kamis (16/10) melansir, lokasi dan waktu pertemuan kedua pihak masih dirahasiakan. Namun sumber pemerintah Korea Selatan mengatakan kedua pihak akan bertemua sesegera mungkin.
Pekan lalu, kapal patroli Korea Utara dan Selatan terlibat adu tembak setelah kapal Korea Utara melanggar Garis Batas Utara (NLL) yang masuk dalam area perbatasan maritim wilayah barat.
Tiga hari setelahnya, Korea Utara menembak balon-balon yang berisi leaflet propaganda rezim otoriter Korea Utara. Setelah beberapa kali tembakan melewati batas kedua negara, Korea Selatan dan Utara akhirnya juga beradu tembak.
Upaya perundingan kedua Korea sebenarnya sudah diupayakan sejak 2007. Pada 2011 lalu, perundingan petinggi militer serupa ini pun sempat digelar.