REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral DPP PKS, Fahri Hamzah mengatakan partainya tidak akan mendapat jatah banyak di jabatan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan. PKS mendapat jatah yang paling sedikit di antara partai-partai Koalisi Merah Putih (KMP).
"Yang jelas PKS paling kecil. Kami tahu dirilah. Dibagi proporsional," katanya.
Fahri mengatakan besar kemungkinan PKS akan kembali mengajukan kader-kader yang berpengalaman memimpin komisi dan alat kelengkapan dewan saat DPR periode sebelumnya. PKS ingin kader yang diajukan menjadi calon pimpinan benar-benar profesional.
"Kalau sudah profesional, bertahan dia di situ (jabatan lama). Tapi kalau ada orang baru yang lebih profesional kami pilih orang itu," ujarnya.
Ia melanjutkan, Koalisi Merah Putih (KMP) telah membahas pembagian posisi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan. Masing-masing partai di KMP telah menyampaikan keinginan mereka untuk duduk di posisi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan tertentu. Namun Fahri tidak merinci di komisi mana saja PKS ingin menjadi pimpinan.
"Kami bicara semua masalah di depan. Misalnya kami ingin di komisi itu, kenapa? karena ada pengalaman di situ. Karena orangnya pengalaman, jadi gampang, nanti kita kordinasi," ujarnmya.
Fahri menambahkan, KMP berniat kembali menyapu bersih semua posisi pimpinan di 11 komisi dan lima alat kelengkapan dewan.
"Alat kelengkapan dewan itu betul-betul urusannya kami di KMP sebagai kelompok mayoritas," tegasnya.