Kamis 16 Oct 2014 13:02 WIB

Ini Dampak Surutnya Bendung Katulampa bagi Jakarta

Rep: c09/ Red: Esthi Maharani
  Bendungan Katulampa yang kekeringan akibat musim kemarau, Bogor, Senin (6/10). (foto : MgROL30)
Bendungan Katulampa yang kekeringan akibat musim kemarau, Bogor, Senin (6/10). (foto : MgROL30)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR TIMUR – Debit air di BendungKatulampa, Kota Bogor, hampir memasuki kategori kritis dengan ketinggian 30 centimeter dan bervolume dua ribu meter kubik perdetik.

“Sekarang sebagian besar air masuk ke saluran irigasi. Jika sudah enam ribu meter kubik, baru akan masuk saluran bendungan,” ungkap Andi Sudirman, Kepala Pelaksana Harian pintu air Katulampa, Rabu (15/10).

Andi menjelaskan jika surutnya air di Bendungan Katulampa memberikan dampak yang cukup besar bagi wilayah Kabupaten Bogor, Depok, dan Jakarta. Jika volume air kecil, sistem irigasi akan terganggu. Begitupun dengan sistem pengairan industri-industri yang ada di Ibu Kota.

Selain itu, kekeringan yang melanda Katulampa juga berdampak buruk bagi ekosistem yang ada di sepanjang sungai Ciliwung.

“Kita tak hanya memikirkan manusia, tapi juga harus tetap memperhatikan lingkungan, flora dan fauna,” ujarnya.

Untuk menyiasati kekeringan tersebut, Andi menambahkan, pintu air bendungan dibuka hingga air dari aliran irigasi masuk sekitar lima ribu meter kubik perdetik. Meski masih bervolume kecil, air itu dapat sedikit membantu mengurangi dampak kemarau di sepanjang aliran Ciliwung.

Bendung Katulampa sering kali terkena kekeringan akibat kemarau. Menurut data pos penjagaan pintu air Katulampa, kekeringan terbesar yang melanda Bendung Katulampa terjadi di tahun 1997.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement