REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Mario Balotelli mengecam sikap mantan pelatih Italia Cesare Prandelli, yang tidak berani mengritik penyerang Italia tersebut secara terang-terangan. Prandelli yang kini menukangi klub raksasa Turki, Galatasaray, menyebut Balotelli berada dalam 'sebuah dimensi yang jauh dari kenyataan'.
Dilansir dari Four Four Two, Balotelli mengetahui kritikan tersebut dari media dan berusaha untuk menahan emosinya agar tidak terpancing. ''Dia (Prandelli) mengatakan hal buruk tentang saya. Haruskan dia bicarakan itu di surat kabar? dan buat apa saya menjawab,'' kata dia.
Sikap Prandelli ini disebut Balotelli bukanlah contoh seorang lelaki sejati. ''Kalau lelaki sejati itu, pasti akan datang jika ada sesuatu yang ingin dikatakannya. Dia akan mengatakan itu di depan wajah anda,'' ujar Balotelli.
Justru Balotelli memuji kepemimpinan Brendan Rodgers yang menurutnya mampu mengontrol perilakunya di Liverpool. Menurut mantan penyerang AC Milan tersebut, Rodgers merupakan pelatih yang memiliki karakter kuat dalam memimpin.
''Dia sangat baik dengan karakter yang kuar. Dia bisa membawa tim keluar dari masalah. Dan dia bisa membantu pemain meningkatkan kemampuannya serta mengerti keinginannya,'' kata dia.
Lantas, bagaimana dengan karir Balotelli di timnas Italia?. Tampaknya, pemain yang kerap melontarkan ucapan kontroversial ini tidak ingin 'ambil pusing'. Balotelli menilai, pemanggilan pemain ialah hak prerogatif seorang pelatih.
Ia sadar, Antonio Conte yang kini melatih Italia belum memanggilnya karena penampilannya yang kurang konsisten. ''Saya mengerti mengapa saya tidak masuk skuad. Saya belum mencetak gol, tapi pemain lain seperti [Graziano] Pelle dan striker lainnya telah melakukan itu. Jadi mereka pantas berada di sana,'' kata dia.