REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Ketua Umum PPP versi Muktamar VIII di Surabaya, Romahurmuziy mengatakan, pentingnya kekuasaan dalam memperjuangkan cita-cita partai. Dia pun ‘membakar’ kader yang hadir dalam Muktamar VIII PPP versinya untuk tetap gigih dalam meraih kekuasaan.
“Wajib hukumnya bagi kader PPP untuk meraih kekuasaan,” katanya dalam pidato penutupan muktamar di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jumat (17/10).
Romi mengutip pernyataan Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin yang menyebut bahwa agama dan kekuasaan tidak bisa dipisahkan. Keduanya adalah saudara kembar, di mana adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaganya.
Dia menjelaskan, segala sesuatu jika tidak ada yang menjaga maka akan hilang, termasuk agama. Sebaliknya, kekuasaan yang tidak dibimbing oleh agama maka akan berjalan menuju kesesatan. “Sesuatu tanpa pondasi pasti akan runtuh,” ujarnya.
Romi pun berharap, PPP kedepannya dapat semakin memberikan kontribusi kepada pemerintahan dengan mengusung prinsip utama partai berlambang Kakbah, amar makruf nahi mungkar. Mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.