REPUBLIKA.CO.ID, PESSEL -- Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno menyampaikan, sangat patut untuk membantu masyarakat nelayan karena mereka selama ini kurang terberdayakan. Menurutnya kemiskinan terbesar di Sumatra Barat ada di lingkungan para nelayan.
Dari data yang ada saat ini, 4.800 KK nelayan miskin." Jika hasil dari lima buah kapal dapat disisikan 10 persen tentunya akan mampu jika menambah jumlah kapal minimal dua buah," ujar Irwan pada penyerahan lima unit kapal kepompong bagi kelompok nelayan di Air Busuak, Kecamatan Setera Pesisir Selatan (Pessel), Ahad (19/10).
Kepada para nelayan, gubernur mengajak mengoptimalkan bantuan tersebut secara baik oleh setiap orang dalam kelompk " Jangan malas, jangan biarkan kapal-kapal ini hanya hanya tersandar di pantai setiap hari, ingatlah kebutuhan keluarga dan anak-anak kita sekolah, " ujarnya.
Bupati Nasrul Abit dalam kesempatan itu juga menyampaikan, rasa terima kasih atas perhatian kepada masyarakat nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan yang hampir tiap tahun memberikan bantuan. "Jangan ada lagi kelompok-kelompok penerima bantuan ini yang pecah, sehingga bantuan ini dijual. Karena bantuan ini jika disalah gunakan bisa berdampak hukum, diperiksa oleh KPK baik kelompok maupun kami-kami di pemerintahan dan itu tidak baik," ujarnya.
Jumlah masyarakat nelayan di Pessel tercatat 14 ribu KK. Sebanyak 30 persen tergolong masyarakat miskin. Jika masing-masing keluarga miskin ada lima jiwa, tentunya ada sekitar 15 ribu orang masyarakat nelayan kita miskin. Agar kehidupan nelayan itu tidak miskin lagi, diperlukan kerja keras dan tidak bermain-main lagi. Apalagi saat ini jumlah ikan dipinggir pantai kita sudah mulai sulit, jika ingin mendapat ikan lebih banyak mesti ke laut lepas.