REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyerukan "Jalesveva Jayamahe" yang merupakan semboyan TNI AL dalam pidatonya usai dilantik di Gedung DPR/MPR RI.
"'Jalesveva Jayamahe' di laut kita jaya," kata Jokowi dalam pidatonya usai diambil sumpah dan dilantik sebagai Presiden RI ketujuh di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/10).
Jokowi mengatakan bangsa ini terlalu lama lari dari tempat asalnya, yakni laut dan saatnya kembali ke laut karena dua per tiga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah perairan.
"Kita terlalu lama 'memunggungi' laut, memunggungi samudera. Kita akan mengembalikan semua," katanya.
Dia berkomitmen untuk menyusun kembali bagi peradaban global dengan mengembalikan Negara Indonesia sebagai Negara Maritim dengan laut, teluk dan selatnya.
"Kita harus memiliki jiwa laut yang berani mengarungi samudera dengan gelombang yang menggulung, naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama Republik Indonesia. Kita akan menghadapi gelombang dan badai samudera dengan kekuatan sendiri. Saya akan berdri bersama rakyat dan konsitusi," katanya.
Jokowi juga mengatakan saat ini adalah momentum sejarah untuk mengembalikan kejayaan Indonesia.
"Saya merasakan kehadiran untuk bekerja dalam menjalankan tugas, saya yakin akan semakin kuat jika semua rakyat bekerja dan memanggul mandat, bahu membahu dan bergotong royong," katanya.
Pemerintahan Indonesia Hebat Jokowi-JK memang berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan kelautan melalui kebijakan Poros Maritim.
Untuk mendukung program tersebut, Jokowi-JK membentuk kementerian teknis, yakni Kementerian Kemaritiman.
Pada Senin (20/10), Jokowi-JK dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden ketujuh Republik Indonesia setelah memenangkan Pilpres 2014 dan mengalahkan lawan politiknya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.