REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Sedikitnya 20 militan Houthi tewas dalam pemboman yang dilakukan oleh kelompok militan Alqaidah. Pemboman itu terjadi dalam sebuah pertemua kelompok Syiah di pusat kota Rada'a.
"Militan Alqaidah melancarkan peledak ke benteng Kazm di pusat kota Rada'a, dimana militan Houthi mengambil posisi, ssehingga menyebabkan 20 militan tewas dan lainnya terluka," ujar salah seorang pejabat anonimitas kepada Anadolu Agency, Senin (20/10).
Baik Houthi maupun Alqaidah saling mengeluarkan komentar menyerang. Sehingga, konflik di antara keduanya sulit untuk diredam, ditambah Houthi ingin memperluas wilayah kuasanya. .
Konfrontasi kekerasan yang berkecamuk di Rada'a antara Houthi dan Alqaidah hingga saat ini, telah menyebabkan beberapa orang tewas diantara keduanya.
Kelompok militan Houthi telah mengendalikan ibukota Yaman, Sana'an sejak 21 September lalu. Bahkan, mereka menandatangni kesepakatan dengan Presiden Yaman untuk mengakhiri kebuntuan politik negara mereka.
Sejak saat itu, Houthi mencoba untuk memperluas kendali mereka di provinsi Yaman lainnya.
Yaman telah menderita kekacauan sejak pemberontakan rakyat yang meletus pada 2011 lalu dan tergulingnya presiden lama Ali Abdullah Saleh pada 2012 silam. Sebelumnya, beberapa ibukota Arab menuduh Iran mendukung para pemberontak Houthi yang berlangsung di Yaman.