Selasa 21 Oct 2014 02:00 WIB

Menurut PBB, Ini Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK

Red: Julkifli Marbun
Pawai budaya menyambut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (20/10).  (Republika/Agung Supriyanto)
Pawai budaya menyambut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (20/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator PBB di Indonesia Douglas Broderick berpendapat bahwa tantangan utama bagi pemerintah Indonesia yang akan datang adalah mencari cara untuk menanggulangi ketimpangan atau kesenjangan sosial di tengah masyarakat.

"Saya pikir tantangan terbesar saat ini (untuk pemerintah baru Indonesia) adalah ketimpangan sosial. Gini index (indeks pengukur tingkat ketimpangan) Indonesia meningkat dari 0,31 menjadi 0,41. Hal ini akan menjadi tantangan yang sangat besar," kata Douglas Broderick usai menghadiri acara pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (20/10).

Namun, Broderick juga mengatakan tantangan dalam mengatasi masalah ketimpangan sosial itu bisa dihadapi bila semua pihak bekerja sama, baik pemerintah maupun masyarakat.

"Tantangan itu bisa dihadapi dengan kita semua bekerja sama dalam hal mengatasi kesenjangan sosial dalam populasi di berbagai wilayah Indonesia," ujar dia.

Koordinator PBB itu berharap masa pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Joko Widodo dapat menjadi era baru bagi upaya pencapaian kemakmuran dan perluasan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Kami juga berharap pemerintah dapat menjangkau masyarakat dan memastikan bahwa semua orang mendapatkan hak yang setara," ucap Broderick.

Oleh karena itu, kata dia, PBB akan terus mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu Indonesia mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan merata.

"Kami akan bekerja sangat keras bersama dengan pemerintah baru, terutama untuk mencari solusi untuk mengatasi kesenjangan sosial," ujarnya.

Pada kesempatan lain, Perdana Menteri Australia Tony Abbott berpendapat bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi akan menjadi era baru bagi pemerintahan Indonesia.

"Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden yang hebat, dan Jokowi adalah figur presiden muda yang akan membawa era baru bagi Indonesia," ujar dia.

Ia juga menyampaikan harapan agar Indonesia menjadi negara dan bangsa yang semakin baik di masa depan.

"Dan sebagai sahabat dari Indonesia, kami menaruh harapan dan optimisme yang besar bagi masa depan Indonesia," kata Abbott.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا يَسْتَوِى الْقَاعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ غَيْرُ اُولِى الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ فَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ دَرَجَةً ۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰىۗ وَفَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًاۙ
Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,

(QS. An-Nisa' ayat 95)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement