REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – AS Roma mengalami kekalahan dengan sekor telak pada lanjutan Liga Champions, Rabu (22/10) dini hari. Mereka harus rela menanggung malu akibat gawangnya dijebol sebanyak 7 kali. Padahal, mereka bermain di kandang sendiri di Stadion Olimpico, Roma Italia.
Pelatih AS Roma Rudi Garcia mengakui, kekalahan yang diderita anak asuhnya tersebut murni kesalahannya. Sebagai seorang pelatih, ia tidak ingin menyalahkan para pemain. "Ini adalah kesalahan setrategi," ujarnya.
Giallorossi yang telah memenangi seluruh enam pertandingan kompetitif di kandang sendiri ini harus merelakan catatan baiknya dicoreng oleh Bayer Munich.
Menurut Garcia, taktik yang ia terapkan tidak berjalan karena mental anak asuhnya sudah lebih dulu runtuh. Runtuhnya mental tersebut dikarenakan pada babak pertama saja mereka sudah tertinggal 5-0.
Oleh sebab itu, para pemainnya tidak bisa mengembangkan permainan dan bermain agresif. Mereka juga terlalu banyak membiarkan pemain Bayer Munich membawa bola. "Kita terlalu bermain tertutup dan mengandalkan serangan balik," tambah Garcia.
Garcia juga mengakui pada pertandingan tersebut Bayern Munich bermain lebih efektif. Menurutnya, Roma tidak bermain sebaik biasanya. Hampir sepanjang babak pertama pemain Roma hanya menonton saja.
Garcia menambahkan, mau tidak mau ia harus menerima kekalahan tersebut. Biar bagaimanapun timnya masih punya kesempatan untuh lolos dari fase grup. Namun, harapan itu kemungkinan pupus jika Roma masih bermain seperti malam ini.
"Saya tidak meragukan anak asuh saya. Saya yakin mereka bisa bermain lebih baik dari ini. Dan mereka harus membuktikannya pada pertandingan berikutnya, yaitu hari Sabtu mendatang," kata pelatih yang pada musim lalu membawa timnya berada di urutan ke dua klasemen Liga Italia.