Rabu 22 Oct 2014 15:13 WIB

18 PNS DKI Jakarta Dipecat, Mengapa?

PNS
Foto: Antara
PNS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 18 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah DKI Jakarta pada Januari-Desember 2014 dipecat, karena tidak disiplin.

"Total PNS yang dijatuhi hukuman disiplin sejumlah 54 orang, 18 diantaranya sudah dipecat. Sudah ada surat keputusannya," Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga di Jakarta, Rabu (22/10).

Selain mereka, kata dia sebanyak 90 orang PNS masih menunggu surat keputusan pemberian sanksi. Dalam waktu dekat surat tersebut akan diterbitkan.

"Total PNS yang dikenakan sanksi sebanyak 144 orang, 90 orang diantaranya masih diproses," ujarnya.

I Made Karmayoga mengemukakan selain PNS, pemerintah juga memberi sanksi kepada tenaga honor di Pemerintahan DKI Jakarta.

Sebanyak 182 honorer kategori dua yang lulus seleksi tertulis tidak diusulkan untuk diperpanjang masa kontraknya oleh satuan kerja perangkat daerah.

"Berkas administrasinya tidak diusulkan lagi. Itu disebabkan tidak disiplin," ucapnya.

Sementara sebanyak 1664 honorer kategori dua yang tidak lulus ujian tertulis, lanjutnya, tidak diusulkan oleh satuan kerja perangkat daerah untuk pemberkasan ulang.

"Total honorer pada tahun ini yang tidak diusulkan lagi menjadi honorer berjumlah 1.846 orang," katanya.

Dia mengatakan jumlah PNS di DKI Jakarta sebanyak 70.262 orang, terdiri dari golongan 1a 13 orang, 1b 147 orang, 1c 15 orang, 1d 715 orang, 2a 2.409 orang, 2b 6.829 orang, 2c 2.752 orang, 2d 2.678 orang, 3a 7.400 orang, 3b 8.757 orang, 39 4.536 orang, 3d 6666 orang, 4a 24.160 orang, 4b 3.013 orang, 4c 309 orang, 4d 86 dan 4e hanya 6 orang.

Sedangkan yang mengemban jabatan mulai dari eselon Ib hingga eselon Va sebanyak 7.589 orang terdiri dari pejabat eselon 1b 4 orang, 2a 43 orang, 2b 42 orang, 3a 657 orang, 3b 252 orang, 4a 3.874 orang dan eselon 4b sebanyak 2.389 orang.

"Kami akan mengkaji jumlah PNS yang dibutuhkan untuk mengantisipasi masa purna bakti ribuan PNS pada tahun 2015 dan 2016," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement