REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Arema Cronus resmi melayangkan surat protes ke Komisi Disiplin PSSI terkait penyelenggaraan pertandingan antara tuan rumah Persipura Jayapura melawan Arema di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (21/10). Dalam pertandingan tersebut, Arema menilai timnya dirugikan atas perlakuan dari tuan rumah.
Manajemen Arema menyatakan keprihatinannya sekaligus menyampaikan nota protes kepada Komdis PSSI agar bersikap obyektif untuk mengambil tindakan dan sanksi agar sepakbola Indonesia menjunjung tinggi sprotifitas dan fairplay.
"Untuk menguatkan laporan kami, kami lampirkan sejumlah bukti foto dan rekaman video," ungkap media officer Arema Cronus, Sudarmaji, seperti dilansir laman resmi klub
Dalam surat protes Arema Cronus bernomor 013/SEKR-ARM/X/2014 pada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, manajemen Arema menekankan empat poin. Berikut empat poin yang disampaikan oleh manajemen Arema Cronus terkait insiden tersebut seperti dilansir laman resmi klub:
1. Ketidaksigapan panpel dalam memberikan kenyamanan kepada tim tamu, terbukti terjadi aksi masuknya oknum petugas panpel dan ofisial tim tuan rumah masuk kedalam lapangan, dan melakukan perilaku buruk dengan sengaja menganiaya, memukul dan mencekik Kiper Arema Cronus, Kurnia Meiga, perilaku tersebut terekam dalam video siaran langsung yang dilihat ribuan penonton dan pemirsa di televisi.
Perilaku itu sangat membahayakan bagi jiwa dan mengancam nyawa pemain dan atlet, sebab terjadi diatas menit 83, dimana pemain yang bersangkutan sangat membutuhkan asupan oksigen yang banyak. Perilaku buruk itu juga memicu dan memprovokasi rasa kebencian.
2. Sikap Wasit dan Pengawas Pertandingan yang tidak mengambil sikap untuk tidak melanjutkan pertandingan, karena kericuhan terjadi diatas menit 80, dan dampak dari berlanjutnya pertandingan tersebut, memicu provokasi bagi penonton tim tuan rumah melakukan perilaku buruk di lapangan yang menyebabkan tertekannya tim tamu. Kondisi ini sangat mencederai sportifitas dan fairplay dalam sepakbola.
3. Menyayangkan sikap Panpel yang tidak melakukan edukasi dan sosialisasi kepada penonton agar tidak melakukan tindakan dan perilaku negatif dalam lapangan. Sebab, terbukti telah melakukan pelemparan dengan menggunakan botol dan barang apapun ke bench tim tamu, lapangan, dan pemain tim tamu, padahal pemain dan official tim tamu sudah menunjukkan sikap menjunjung tinggi sportifitas.
4. Mengecam keras sikap wasit yang tidak tegas dalam mengambil keputusan, khususnya dalam memberikan peringatan kartu kuning semenjak menit awal pertandingan. Akibat ketidaktegasan Wasit, memicu sikap pemain yang menjurus ke perilaku kasar.