Kamis 23 Oct 2014 17:17 WIB

Kurdi Dukung Kirim Pasukan ke Kobane

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Julkifli Marbun
Salah satu misil Inggris yang digunakan Suku Kurdi di Irak.
Foto: Dailymail.co.uk/ca
Salah satu misil Inggris yang digunakan Suku Kurdi di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, ARBIL -- Parlemen Kurdi Irak menyepakati pengiriman pasukan Kurdi Peshmerga ke Kobane. Dukungan parlemen ini diputuskan setelah Turki mengizinkan mereka melintasi wilayah Turki menuju Kobane.

Parlemen menyetujui langkah ini pada Rabu lalu usai memberikan bantuan senjata dan amunisi ke kota Kobane. Menurut koresponden Aljazeera, keputusan parlemen ini masih perlu disetujui oleh Presiden Kurdi Irak Masoud Barzani.

"Hari ini di parlemen kami telah sepakat untuk mengirimkan pasukan Peshmerga ke Kobane secepat mungkin," kata Mahmoud Haji Omer, anggota parlemen Kurdi, dilansir dari Aljazeera.

Pekan ini, Turki juga menyatakan telah mengizinkan pasukan Kurdi Irak melintasi wilayahnya guna membantu mempertahankan Kobane. Meskipun begitu, Turki menolak ikut terlibat perang secara langsung di utara Suriah. Turki juga tak mengizinkan koalisi AS melancarkan serangannya melalui pangkalan udaranya.

Sementara itu, AS telah mengirimkan bantuan persenjataannya kepada pasukan Kurdi di Kobane. Namun, sayangnya sejumlah bantuan persenjataan ini justru jatuh ke tangan ISIS.

"Kemarin kami mengumumkan satu paket senjata jatuh tak tepat sasaran dan telah dihancurkan. Kami masih mengawasi hal ini, dan kami kira paket bantuan senjata kedua juga jatuh tak tepat sasaran dan mungkin jatuh ke tangan ISIS," kata Kolonel Militer Steve Warren, juru bicara Pentagon.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun mengkritisi pengiriman bantuan senjata itu. "Apa yang terjadi di sini sangatlah salah karena sejumlah senjata yang mereka kirimkan yakni C130 justru jatuh ke tangan ISIS," katanya.

Kelompok ISIS juga merilis sebuah video yang menayangkan para anggota ISIS tengah memilah paket senjata dan amunisi. Seorang anggota ISIS terlihat menarik granat dari sebuah kontainer.

Ketika ditanya mengenai rencana diizinkannya pasukan Peshmerga dari Irak ke Kobane, Erdogan mengaku sulit memahami kondisi ini. "Saya sulit memahami mengapa Kobane sangat strategis bagi mereka, karena tak ada warga sipil di sana, yang ada hanya sekitar dua ribu militan saja," katanya.

AS pun masih melanjutkan serangan bomnya terhadap ISIS di sekitar Kobane pada Rabu (22/10). Sementara itu, pemerintah Suriah mengatakan pasukannya juga membantu pasukan Kurdi di Kobane.

"Negara dengan pasukan militer dan pesawatnya telah memberikan bantuan militer dan logistik, dan telah memasok amunisi dan senjata ke kota itu," kata menteri informasi Omran al-Zohbi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement