Sabtu 25 Oct 2014 19:00 WIB

Arsip KAA Diharapkan Jadi Warisan Memori Dunia

Saksi sejarah Konferensi Asia (KAA) Muhammad Fadil Badjuri (105thn) menjelaskan kepada Kepala Museum Konferensi Asia Afrika Isman Pasha (kanan) perihal jalan Braga, ketika berbincang di ruangan Museum KAA Bandung, Jawa Barat.
Foto: Antara
Saksi sejarah Konferensi Asia (KAA) Muhammad Fadil Badjuri (105thn) menjelaskan kepada Kepala Museum Konferensi Asia Afrika Isman Pasha (kanan) perihal jalan Braga, ketika berbincang di ruangan Museum KAA Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) yang monumental dan memiliki nilai sejarah tinggi diharapkan dapat menjadi warisan dunia atau Memory of the World (MoW).

"Kami berharap arsip KAA bisa menjadi warisan dunia," kata Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mustari Irawan di Jakarta, Sabtu (25/10).

Dia menjelaskan, KAA juga menghasilkan sebuah karya monumental yakni Dasasila Bandung. "Begitu dahsyatnya pengaruh KAA dalam kehidupan internasional memberikan bukti nyata kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang patut diperhitungkan," katanya.

Di tengah riuhnya seruan revolusi mental, tambah dia, KAA juga berkontribusi bagi bangsa Indonesia. "Masyarakat dapat mengambil nilai-nilai luhur yang terdapat dalam pelaksanaan KAA sebagai nilai yang diwariskan para pendahulu bangsa bagi generasi penerusnya," katanya.

ANRI, tambah dia, telah mengajukan arsip KAA sebagai warisan dunia Memory of the World ke UNESCO. "Arsip KAA telah diajukan ke UNESCO pada Maret lalu," katanya.

Dia menjelaskan, selama menanti hasil tersebut, ANRI menggelar kajian akademis dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD). "FGD digelar untuk menyelami dan menyebarluaskan nilai-nilai universal KAA yang harus dilestarikan," katanya.

ANRI, kata dia, bekerja sama dengan Komite MoW Indonesia menggandeng sejumlah pakar dalam menggagas FGD. "Diantaranya Prof. Dr.Ing. Wardiman Djojonegoro, Prof. Dr. Ir. Bambang Subiyanto, M.Agr, Prof. Arief Rachman, M.Pd, Dr. Mukhlis PaEni, dan pakar lainnya," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement