REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Stok logistik beras untuk pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, mulai menipis dan bantuan dari Pemerintah Pusat hingga saat ini belum juga datang.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan, Sabtu (25/10), mengatakan persediaan beras untuk pengungsi tersebut diperkirakan hanya satu pekan lagi.
Menurut dia, jika lebih dari satu pekan ini bantuan beras untuk pengungsi Sinabung belum juga tiba, maka dikhawatirkan warga Karo yang berada di penampungan tidak makan. "Hal seperti ini diharapkan jangan sampai terjadi dan kasihan dengan kondisi para pengungsi yang semakin menderita dan tidak makan," ujarnya.
Jhonson mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo sampai saat ini terus berupaya mencari solusi mengenai persediaan beras untuk pengungsi. "Pemkab Karo tidak ingin persediaan beras pengungsi erupsi Sinabung terganggu, karena hal ini adalah menyangkut kemanusiaan dan mereka itu perlu dibantu, serta dilindungi," katanya.
Dia menyebutkan, semakin berkurangnya persediaan logistik pengungsi Sinabung, juga dapat menimbulkan lemahnya fisik mereka dan akhirnya jatuh sakit. "Kita tidak ingin para pengungsi erupsi Sinabung ada yang kekurangan beras dan tidak makan," jelasnya.
Oleh karena itu, katanya, Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus secepatnya mengirimkan bantuan beras untuk para pengungsi. "Biasanya menjelang akhir bulan, bantuan beras dari Pemerintah Pusat telah tiba di Kabupaten Karo dan disimpan kedalam gudang yang telah disediakan," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo tersebut.